Minggu, 05 April 2009

tauhid


Pengertian ilmu tauhid
Tauhid berarti mengesakan Allah. Ilmu Tauhid berarti ilmu yang mempelajari tentang Keesaan Allah. Esa dalam arti yang sebenarnya. Yaitu Allah adalah tuhan yang satu, Tunggal dan Maha Tunggal. Kajian Tauhid adalah suatu proses pembelajaran untuk menumbuhkan kembangkan
pemahaman dalam bentuk pengakuan dan keyakinan tentang keesaan Allah yaitu Esa ZatNya. Esa SifatNya dan Esa PerbuatanNya.
Pengakuan tauhid bahwa Allah itu Maha Esa adalah pengakuan yang bersumber dari hati.
Hati melahirkan keyakinan, diucapkan dengan lidah berupa janji pengakuan bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa serta dibuktikan dengan seluruh perbuatan dalam bentuk pelaksanaan ibadah dan kewajiban lainnya serta penghentian larangan yang sudah perintahkan.
Keyakinan tauhid, bahwa Allah Maha Esa juga meliputi bahwa Allah bersifat Qidam. Qidam artinya dahulu. Dahulu yang tidak bermula. Allah Besifat Baqa. Baqa berarti kelal abadi. Allah Besifat Mukhalifatullilhawadish tidak serupa dengan alam. Karena alam adalah hasil dari sebuah proses penciptaan. Allah adalah Sang Maha Pencipta. Allah yang telah menciptakan bumi dan langit dan apa – apa yang berada diantara keduanya.
Keyakinan tauhid, bahwa Allah bersifat Wahdaniah yang berati Allah Maha Esa. Esa dalam segala hal, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan yang meliputi Esa ZatNya. Esa SifatNya dan Esa PerbuatanNya:

1. Allah Maha Esa ZatNya

Maha Esa Zat Allah berati Zat Allah tidak terdiri darai molekul – molekul, Zat Allah tidak terdiri dari sel – sel. Tidak terdiri dari proton dan neutron karena semua hal tersebut merupakan hasil dari penciptaan Allah

2. Allah Maha Esa SifatNya

Maha Esa Sifat Allah berati Allah memilki sifat – sifat yang maha sempurna. Sifat yang melekat dan mengikuti zat Allah tidak dimiiki oleh makhluknya

3. Allah Maha Esa PerbuatanNya

Maha Esa Perbuatan Allah berarti perbuatan Allah tidak bisa ditiru oleh makhluknya. Mencipta adalah hak Allah. Allah mencipta dengan sifat Iradat atau kehendakNya.

Belajar dan mempelajari ilmu tauhid hukumnnya wajib. Wajib bagi setiap manusia atau fardhu ain, karena tauhid adalah landasan utama bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Allah Sang Maha Pencipta. Sehingga pemahaman tauhid yang salah akan membawa manusia kepada pengingkaran terhadap Keesaan Allah.

Tauhid yang benar adalah tauhid yang mengikuti tata aturan dan pemahaman yang bersumber dari ilmu Allah yang telah diwahyukan kepada manusia yaitu Al-Quran dan Hadist nabi besar Muhammad SAW. Setiap keyakinan tauhid yang bertolak belakang atau berlawanan dengan pemahaman Al-Quran dan Hadist adalah tauhid yang salah dan sesat serta wajib untuk ditolak. Tauhid yang sesat itu akan menyesatkan manusia dari jalan menuju Allah serta akan menghancurkan manusia dunia dan Akhirat


Pengertian Tauhid

Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.

Pensyariatan Tauhid

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Az Zariyat 51:56)

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (QS Al Baqarah 2:21)

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut … (QS An Nahl 16:36)

Tauhid Sebagai Kewajiban Terbesar

Tauhid merupakan materi dakwah pertama para Rasul.

Tauhid merupakan terminal pertama dan langkah terawal bagi mereka-mereka yang ingin menempuh jalan kepada Allah.

Apabila tauhid wujud dalam diri seseorang secara sempurna, maka tauhid akan mencegah seseorang itu masuk neraka.

Nabi saw bersabda:

Tidak seorangpun bersaksi bahawa tidak ada ilah yang haq selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan Rasul Nya benar-benar dari hatinya kecuali Allah akan mengharamkan atasnya neraka. (Hadis Riwayat Bukhari)

Apabila tauhid ada dalam diri seseorang (walaupun seberat biji sawipun), ia akan mencegah dari kekal di neraka selamanya.

Kedudukan ilmu tauhid

Islam agama yang mempunyai kedudukan sangat tinggi dan tidak ada agama lain yang melebihinya dan hanya Agama islam yang diterima di sisi Allah.

Selama kurang lebih 23 Tahun Rasulullah saw menyiarkan Agama Islam dengan dua periode, yakni periode Mekkah dan Madinah. Periode Mekkah agak lama yaitu kurang lebih 13 tahun dan periode Madinah 10 Tahun

Selama 13 Tahun di Mekkah syi’ar islam yang beliau sampaikan yang paling utama adalah masalah Tauhid agar manusia terlepas dari kemusyrikan penyembahan berhala, dan agar manusia mengenal bahwa Tuhan yang wajib disembah itu hanyalah Allah. Setelah itu barulah Rasulullah saw mendapat panggilan menghadap Allah Yang Maha Kuasa yaitu terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj , dan dari sinilah bermula adanya perintah syari’at islam yakni kewajiban melaksanakan ibadah shalat lima waktu..

Dengan mempelajari dari sejarah syi’ar islam yang disampaikan oleh Rasulullah inilah sehingga ulama mengatakan ; Bahwa awal yang harus dipelajari dalam islam itu adalah MENGENAL ALLAH. sebagaimana dalil yang dikatakan : “ AWWALUDDIN MA’RIFATULLAH '” Artinya :Awal agama itu adalah mengenal Allah". Inilah pelajaran yang harus kita ikuti sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw. dari sudut mana kita harus memulai mempelajari islam itu agar menjadi . muslim yang sebenarnya. Dan perlu kita ingat, bukankah ketika seseorang yang meninggal dunia kemudian di masukkan ke dalam kuburnya dan pada saat itu didatangi oleh dua orang malaikat yang akan menanyai tentang dirinya , pertanyaan pertama yang disampaiakan oleh malaikat adalah : Man Rabbuka ? Artinya Siapakah Tuhan engkau ? Jadi yang ditanya adalah masalah keTuhanan , maka oleh sebab itulah ilmu Ketuhanan ( mengenal Allah )adalah persoalan yang nomor satu . Mengenal Allah hanya bisa dilakukan dengan cara mempelajari Ilmu Tauhid, karena dengan mempelajari Ilmu Tauhid itulah seseorang akan dapat mengenal tentang sifat –sifat Allah , af’al –Nya dan zat -Nya. Ilmu Tauhid merupakan dasar jiwa manusia dan merupakan ilmu yang wajib dan paling awal untuk dipelajari sebelum ilmu yang lain. Sebab hanya dari jiwa yang bertauhid akan melahirkan cahaya ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Kedudukan Ilmu Tauhid adalah merupakan ilmu yang paling mendasar, dan ilmu-ilmu lainnya adalah merupakan cabangnya.

Sebagian ulama ada yang mengistilahkan bahwa Ilmu Tauhid bagaikan akar dan fekih merupakan batangnya dan tasauf merupakan buahnya.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT tidak mewajibkan sesuatu yang lebih utama dari Tauhid dan Sholat".

Seorang sahabat pernah bertanya : “ Wahai Rasulullah apakah amalan yang lebih utama ? Jawab Rasulullah saw: “ Ilmu Pengetahuan tentang Allah ! Sahabat itu bertanya pula . Ilmu apa yang Nabi maksudkan ? Jawab Nabi saw : “ Ilmu Pengetahuan tentang Allah subhanahu wata’ala ! Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah salah tangkap, ditegaskan lagi “ Wahai Rasulullah kami bertanya tentang amalan, sedang Rasulullah menjawab tentang ilmu ! Jawab Nabi pula : “ Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan ilmu tentang Allah, dan banyak amalan tidak akan bermanfaat bila disertai dengan kejahilan tentang Allah “.

Oleh karena demikian bagaimanapun banyaknya amal ibadah yang dikerjakan seseorang akan tetapi jika dia tidak mengenal Allah maka akan sia-sia . Seseorang yang berjalan menuju suatu tujuan tetapi dia tidak tahu tempat yang dituju maka tentu akan tersesat. Seseorang yang menyembah Allah hanya mengenal nama saja, maka dia berarti menyembah NAMA belaka., anak yang baru sekolah TK pun kenal dengan nama ALLAH.

Firman Allah :Artinya :….dan Barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (QS. Al-Isra :72 )

Orang yang tidak mengenal Allah diartikan sebagai orang yang buta, sehingga orang yang beribadah tetapi tidak kenal dengan yang disembah berarti palsu dalam peribadatannya.

Firman Allah :

(Artinya :… karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.( QS. Al-Haj : 46 )


Orang yang tidak mengenal Allah tidak akan lepas dari syirik dalam perbuatannya, dan bahkan dalam beribadah sekalipun akan tetap dalam kesyirikan, padahal Allah melarang sedikitpun perbuatan syirik dalam beribadah kepada-Nya.

Firman Allah :

Artinya : …Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". ( Al-Kahfi : 110 )

Jadi jelaslah bahwa mengenal Allah adalah merupakan dasar dalam agama islam , dan ta’alluq mengenal Allah itu adalah mengenal diri , karena seseorang tidak akan sampai mengenal Allah sebelum dia mengenal akan dirinya sendiri.

Ummat islam masih banyak yang belum mengenal dirinya sendiri ( Jati diri ), mereka menganggap bahwa dirinya hanyalah tubuh badan yang terdiri daripada kulit, daging, tulang, darah dan sebagainya. Yang dimaksudkan dengan diri yang sebenarnya ialah ; diri yang batin, yaitu diri yang datang dan akan kembali kepada Allah SWT.

Ulama Ilmu Ketuhanan atau Ilmu Tauhid berpegang bahwa diri kita ini merupakan tangga untuk mengenal Allah, sesuai dengan hadits Nabi yang mengatakan: : “ MAN ‘ARAFA NAFSAHU PAQAD ARAFA RABBAHU “ :

ِArtinya : “ Barangsiapa mengenal dirinya, niscaya mengenal akan Tuhan-Nya".

Dikalangan ulama tasauf atau ulama ilmu ketuhanan selalu menasihatkan “ carilah diri kamu di dalam diri", maksudnya ialah menyuruh agar kita mencari hakikat diri kita yang sebenarnya terlebih dahulu. Apabila telah menemukan diri kita yang sebenarnya pasti kita akan mengakui hakikat adanya Allah SWT. DAN TIDAKLAH SEMPURNA ISLAM SESEORANG APABILA BELUM MENGENAL ALLAH.

Tidak ada komentar: